06 April 2010

Singkong

Pagi ini Ayra sarapan singkong goreng. Singkong goreng yang renyah di luar dan empuk di dalam. Gurih. Enak. Ayra tidak ingat kapan terakhir kali ia makan singkong goreng. Rasanya sudah lama sekali. Mungkin terlalu lama.

Masih ada dua potong lagi di piring. Dan Ayra jadi ingat Bapak. Bapak suka sekali singkong. Pulang dari pasar, singkong besar-besar dikupasnya sendiri, direbus hingga merekah, dibubuhi bumbu bawang-merica-kunyit-garam khas racikan Ibu, lalu digoreng. Wanginya, mmhhhh…

Di tempat kosnya yang berantakan, Ayra menyimpan satu pak besar kacang asin Bali. Ayra tahu Bapak suka sekali ngemil kacang meskipun karena itu asam uratnya sering kambuh. Sudah dibelikannya pula dua kaos Lombok buat Bapak. Ia baru saja pulang dari sana. Dua minggu membereskan hatinya yang juga berantakan.

Sebentar lagi Ayra akan kembali ke Negeri Ujung. Menemui Bapak. Menceritakan kisah buah hatinya yang berantakan. Meminta doa. Doa. Doa. Doa.

***

Ampera 11B, 10.47, dan Ayra tak lagi ada di meja kerja

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Singkong paling enak kalo dimakan sama sambel trasi...enak banget. jadi pengen

salam

http://thomasandrianto.wordpress.com/2010/04/12/p-s-i-love-you/

14 April, 2010 02:19  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home