24 May 2005

Ayra dan Arya, Malam Minggu Lalu

23.23

"Ar, lagi ngapain kamu?"
"Lagi ngepul, dan beberapa cangkir kopi. You know me lah..."
"Ahay! Lokomotifnya udah jalan lagi nih! Kemana gerbong melaju?"
"Rencananya sih Jalasutra. Doain ya. Kamu lagi ngapain di sana, Ra?"
"Aku lagi di pinggiran, Ar. Eh, apa di ujung ya? Ujung ama pinggiran sama nggak ya?"
"Bisa jadi sama, kali... Sama-sama jauh dari pusat, hehehe... Pinggiranmu di sebelah mana?"
"Ghana."
"Ghana? Ngapain kamu di situ?"
"Nggak. Cuma mataku aja yang lagi di sana."
"Hahaha... kamu lagi di depan Travel & Living channel itu lagi ya? Duh, Ra... Kebanyakan nonton orang lain jalan-jalan, bukannya bikin refresh, salah-salah malah bikin stres!"
"Biarin ah! Eh, kamu tau nggak, Ar? Di sini seseorang dikuburkan di peti mati yang bisa dia pilih sendiri bentuknya, sesuai jati dirinya sewaktu hidup."
"Ooo... hahaha... Ya. Aku pernah nonton yang itu juga, Ra. Yang... hahaha... ada peti mati berbentuk kapal terbang, karena yang bakal menempatinya nanti adalah seorang pilot. Terus ada juga yang bentuknya sepatu Nike super besar, karena yang meninggal mantan pemain sepak bola. Yang itu kan, Ra?"
"Ada lagi yang memilih bentuk peti matinya serupa botol bir, karena yang meninggal itu waktu hidupnya tukang mabuk. Hahaha... iya, iya! Yang itu!"
"............................................."
"Eh, tapi... kenapa kita ketawa ya?"
"Iya. Goblok kita. Kenapa ya, Ra?"
"Kenapa kita ketawa, atau kenapa kita goblok?"
"Hahaha... Ayra!!!!! Dodol pehul!!!!!!!"

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Bukannya kadang kita juga nggak jelas sedang ngetawain apa? Kadang ngetawain diri sendiri juga :)

09 June, 2005 09:30  
Blogger suss said...

Bener, Far. Dan saya jadi tergoda untuk bikin rumus psikologi dadakan: ngetawain diri sendiri adalah aktivitas manusia yang paling menyehatkan! Hahaha...

16 June, 2005 19:35  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home