25 April 2005

Test... test... test

Seorang teman baik sekitar dua bulan lalu pernah melontarkan sebuah kalimat yang terus menempel di kepala saya. Dia seorang pengajar yang amat mencintai pekerjaannya, bahkan lama sejak sebelum ia menjalani profesi itu secara resmi (rasa cinta semacam ini mungkin seperti potongan lagu milik Savage Garden: I love you before I meet you... atau seperti cuplikan dialog di film Patch Adams: I love you without knowing when or where...)

Malam itu dia bicara tentang salah satu sisi dari makna hidup.
"Hidup itu nggak asik kalau nggak ditest, Sus."

Hm... he was so damn right!
Saya membayangkan kembali ke jaman SMA, sekolah selama 3 tahun. Tiap pagi berangkat dari rumah dengan seragam putih-abu untuk belajar dan belajar dan belajar. Tiap tahun selalu naik kelas. Dan di akhir tahun saya diberi ucapan selamat berikut selembar ijasah dengan nilai: BAIK. Tapi bukan cuma saya, sekitar 300 siswa lainnya juga mendapat predikat sama. Begitu saja, tanpa melalui ujian apapun, kami dinyatakan lulus. LULUS. Lulus dari apa? Kalau mau bergembira, merayakan apa? Apa artinya lulus gratisan?

Lalu apa artinya hidup yang serba manis?
Apa nikmatnya rasa manis bila tak pernah ada pahit???

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home