Masih Saja
Midnight,
Badai datang lagi hari ini. Mengobrak-abrik lagi. Meniupkan angin ke pasir hati. Sialnya, dia datang karena aku yang melemparkan tali bersimpul itu hingga mengait di lehernya. Tadi siang, sebelum kamu datang malam-malam, dengan secuplik hahaha karena kamu punya nama wanita. Aku selalu gembira dengan sejumput kabar menyenangkan darimu. Tapi sialnya, kamu juga datang dengan membawa kabar tentang Ungu, yang ternyata kuundang sendiri.
Hhh...
Midnight,
aku ditelan Badai Ungu.
bilakah aku tiba?
bilakah kamu tiba?
Badai datang lagi hari ini. Mengobrak-abrik lagi. Meniupkan angin ke pasir hati. Sialnya, dia datang karena aku yang melemparkan tali bersimpul itu hingga mengait di lehernya. Tadi siang, sebelum kamu datang malam-malam, dengan secuplik hahaha karena kamu punya nama wanita. Aku selalu gembira dengan sejumput kabar menyenangkan darimu. Tapi sialnya, kamu juga datang dengan membawa kabar tentang Ungu, yang ternyata kuundang sendiri.
Hhh...
Midnight,
aku ditelan Badai Ungu.
bilakah aku tiba?
bilakah kamu tiba?
2 Comments:
Semoga badai ungu segera berlalu.
--Farah
life goes on... just walk, don't stop.
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home