buku ini
buku ini tidak bicara apa-apa
kecuali tentang ada, mengada-ada, dan melupa
tidak terdapat kata-kata
hanya serangkaian koma, beberapa tanda seru
titik dua, garis miring, titik koma, tanda kurung
sesekali tanda kutip lancip di sana sini
sesekali asteriks lincah menghiasi
sesekali tanda pagar kaku membatasi
sesekali tercetak tebal,
seperti banyak tinta berlebihan
sesekali tercetak miring ke kanan,
seakan tertiup angin sore yang melenguh kesah dari samping kiri
sesekali tertulis tegak,
serupa tanaman berjajar ditopang kayu-kayu,
yang mengakar ke tanah dalam berujung di langit tinggi
entah apa yang dicari orang dari buku ini
dan entah bagaimana orang membacanya
karena, sekali lagi, tidak ada kata-kata
hanya serangkaian tanda baca,
yang sesekali miring dan sesekali tegak itu
lalu sederetan titik-titik yang sepertinya tidak pernah mau habis
dan serenteng tanda tanya.
terlalu banyak tanda tanya
beberapa orang mungkin bertanya,
siapa dia yang kerjanya mencatat serangkaian tanda baca?
ah, beberapa orang mungkin tidak pernah ingin peduli,
betapa si pencatat itu pun mungkin sedang bertanya-tanya sendiri,
siapakah kamu yang mau saja menelusuri buku yang tidak bicara apa-apa?
andai kamu tahu
si pencatat itu buta huruf buta warna buta mata buta telinga
yang ia mengerti hanya tanda-tanda
dan yang paling sering ia geluti tentu saja tanda tanya
terus bergelut bergulat berkutat, meski tak pernah menemu hakikat
malam ini si pencatat buta baru saja belajar
tentang satu tanda kosong sunyi
yang tanpanya, semua menjadi tidak berarti
buku ini, butuh spasi
mendawai, 3 november 2006/02.48
kecuali tentang ada, mengada-ada, dan melupa
tidak terdapat kata-kata
hanya serangkaian koma, beberapa tanda seru
titik dua, garis miring, titik koma, tanda kurung
sesekali tanda kutip lancip di sana sini
sesekali asteriks lincah menghiasi
sesekali tanda pagar kaku membatasi
sesekali tercetak tebal,
seperti banyak tinta berlebihan
sesekali tercetak miring ke kanan,
seakan tertiup angin sore yang melenguh kesah dari samping kiri
sesekali tertulis tegak,
serupa tanaman berjajar ditopang kayu-kayu,
yang mengakar ke tanah dalam berujung di langit tinggi
entah apa yang dicari orang dari buku ini
dan entah bagaimana orang membacanya
karena, sekali lagi, tidak ada kata-kata
hanya serangkaian tanda baca,
yang sesekali miring dan sesekali tegak itu
lalu sederetan titik-titik yang sepertinya tidak pernah mau habis
dan serenteng tanda tanya.
terlalu banyak tanda tanya
beberapa orang mungkin bertanya,
siapa dia yang kerjanya mencatat serangkaian tanda baca?
ah, beberapa orang mungkin tidak pernah ingin peduli,
betapa si pencatat itu pun mungkin sedang bertanya-tanya sendiri,
siapakah kamu yang mau saja menelusuri buku yang tidak bicara apa-apa?
andai kamu tahu
si pencatat itu buta huruf buta warna buta mata buta telinga
yang ia mengerti hanya tanda-tanda
dan yang paling sering ia geluti tentu saja tanda tanya
terus bergelut bergulat berkutat, meski tak pernah menemu hakikat
malam ini si pencatat buta baru saja belajar
tentang satu tanda kosong sunyi
yang tanpanya, semua menjadi tidak berarti
buku ini, butuh spasi
mendawai, 3 november 2006/02.48
1 Comments:
semooga tidak langsung diakhiri dengan titik yah.. spasi tak mengapa selama berikutnya kembali koma atau tanda tanya
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home