11 November 2005

Siang Tadi

Datang lagi.

Siang tadi dia datang lagi.


“Ada apa?” tanya perempuan itu tanpa semangat.

“Lupa ya kalau kamu pernah mengetuk sebuah pintu beberapa waktu lalu?”

“Oh ya? Hm. Ya. Mungkin. Ingatanku belum kembali. Aku baru bangun tidur, kamu lihat sendiri kan?”

“Kamu pernah mengetuknya sekali, tanggal 26 bulan lalu. Tepat pukul 01:06:40. Aku ingat.”

“Hey, isn't that amazing? Untuk selalu bisa mengingat segala sesuatu yang bahkan tidak pernah kamu lakukan sendiri?”

“Sudah tugasku. Dan tugasku hari ini adalah menyampaikan sebuah kabar: pintu itu tidak terkunci. Datang dan buktikanlah sendiri 4 hari lagi.”


Perempuan yang baru bangun tidur itu tersenyum sendiri.

Sedang apa Kau di sana? Aku ingin bertemu. Sebentar, aku mau mandi. Jangan pergi dulu.


Tapi Si Pembawa Kabar masih berdiri di sudut kamar.

“Periksa di pesawat telponmu, jam berapa tadi ketika aku datang.”

Cepat-cepat perempuan itu meraih telpon genggam mungilnya di sebelah bantal.

“09:38”


Hm. 38. Perempuan itu tahu, sesaat kemudian dadanya akan segera meledak. Dan pemicunya cukup satu kalimat saja: “Tanggal berapa hari ini?”

“Kapan Yasser Arafat meninggal?” Pembawa Kabar balas bertanya.

“Kalau itu aku ingat betul. Tahun lalu. 11 bulan 11, pukul 03:30.”


Mendengar itu Pembawa Kabar tersenyum, membungkukkan badannya sambil mengatupkan kedua tangan tanda pamit, lalu menghilang sebelum perempuan itu sempat membukakan pintu kamar.

"Jangan lupa, 4 hari lagi," katanya sebelum pergi.


0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home