22 September 2010
15 September 2010
14 September 2010
09 September 2010
Cinta Sekeping Rahasia
Awalnya adalah takut. Lalu Dia mengusikmu dengan kehidupan janggal yang menggelitik akal, dan kaupun menjadi ingin tahu. Ketakutanmu tak kau pedulikan lagi, sebab keingintahuanmu adalah tanaman merambat yang terus tumbuh bersulur-sulur. Lalu Dia berkenan membukakan selubung dari sekeping rahasia, begitu saja, sebagai hadiah kepada setiap diri yang berani mengijinkan hatinya untuk merasa ingin tahu.
Sekeping rahasia sudah cukup membuatmu kagum. Tak pelak, hati yang takut-takut-kagum menuntunmu pergi mencari lagi. Ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, ke luar, ke dalam, ke atas. Siapa mengira bahwa ternyata kepingan rahasia cahaya juga bisa ditemukan jauh di bawah sana. Jauuuuuuhh di bawah sana. Kau terlempar, kau tenggelam, kau menghiba-hiba meraih tepi, tanganmu menggapai-gapai. Nyaris hilang pekik suaramu. “Atas, Atas, Atas”. Ratapanmu serupa pecandu. “Atas. Atas. Atas.” Cintamu serupa candu.
Lalu, dari Atas, Dia ulurkan lagi padamu beberapa keping rahasia sekaligus. Maka seluruh sel dalam dirimu memuai. Mereka mengerti, bila kau pergi mendekati-Nya selangkah, Dia akan menjemputmu dengan berlari. Dan kau tahu kau tak perlu mengerti, sudah berapa lama kau jatuh cinta. Sebab tak ada patah hati di sini. Kau hanya jatuh cinta. Selama-lamanya.
***
Malam terakhir Ramadhan 1431 H.
Terima kasih sudah berkali-kali menggiring kakiku ke Al-Azhar. Selalu ada hikmah yang Kau beri dari sini, Ya Rahim. Juga tadi malam. Kilasan mimpi dari-Mu sungguh menenangkan. Karuniai aku sabar dan ikhlas hingga hati sampai pada puncak cintanya lagi.
Sekeping rahasia sudah cukup membuatmu kagum. Tak pelak, hati yang takut-takut-kagum menuntunmu pergi mencari lagi. Ke kanan, ke kiri, ke depan, ke belakang, ke luar, ke dalam, ke atas. Siapa mengira bahwa ternyata kepingan rahasia cahaya juga bisa ditemukan jauh di bawah sana. Jauuuuuuhh di bawah sana. Kau terlempar, kau tenggelam, kau menghiba-hiba meraih tepi, tanganmu menggapai-gapai. Nyaris hilang pekik suaramu. “Atas, Atas, Atas”. Ratapanmu serupa pecandu. “Atas. Atas. Atas.” Cintamu serupa candu.
Lalu, dari Atas, Dia ulurkan lagi padamu beberapa keping rahasia sekaligus. Maka seluruh sel dalam dirimu memuai. Mereka mengerti, bila kau pergi mendekati-Nya selangkah, Dia akan menjemputmu dengan berlari. Dan kau tahu kau tak perlu mengerti, sudah berapa lama kau jatuh cinta. Sebab tak ada patah hati di sini. Kau hanya jatuh cinta. Selama-lamanya.
***
Malam terakhir Ramadhan 1431 H.
Terima kasih sudah berkali-kali menggiring kakiku ke Al-Azhar. Selalu ada hikmah yang Kau beri dari sini, Ya Rahim. Juga tadi malam. Kilasan mimpi dari-Mu sungguh menenangkan. Karuniai aku sabar dan ikhlas hingga hati sampai pada puncak cintanya lagi.
06 September 2010
buka
Hujan. Maliq. Esensi. Imaji. Intuisi. Nurani. Damai hati.
Terima kasih, Tuhan :)
- suss -
Satu cerita tentang manusia
Coba ‘tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta di atas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selalu yang kau butuhkan
Mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang ‘kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selalu yang kau butuhkan
Mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka
Mata hati telinga
Mata hati telinga
Terima kasih, Tuhan :)
- suss -
Satu cerita tentang manusia
Coba ‘tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta di atas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selalu yang kau butuhkan
Mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang ‘kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selalu yang kau butuhkan
Mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka
Mata hati telinga
Mata hati telinga
05 September 2010
tenang
“Apa sih yang kita cari dalam hidup? Kalau mencari senang, belum tentu tenang. Tapi kalau mencari tenang, insya Allah akan senang.”
Dewi Yull, Just Alvin Metro TV, 29 Agustus 2010/20.00
Dewi Yull, Just Alvin Metro TV, 29 Agustus 2010/20.00
02 September 2010
Rumi
be enlightened
- suss -
If in thirst you drink water from a cup, you see God in it. Those who are not in love with God will see only their own faces in it
All day I think about it, then at night I say it. Where did I come from, and what am I supposed to be doing? I have no idea. My soul is from elsewhere, I’m sure of that, and I intend to end up there.
Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.
Silence is an ocean. Speech is a river. Silence is the language of God, all else is poor translation.
Out beyond ideas of wrongdoing and rightdoing, there is a field. I will meet you there.
The breeze at dawn has secrets to tell you; Don’t go back to sleep. You must ask for what you really want; Don’t go back to sleep. People are going back and forth across the doorsill where the two worlds touch. The door is round and open. Don’t go back to sleep.
“When I am with you, we stay up all night.
When you’re not here, I can’t go to sleep.
Praise God for those two insomnias!
And the difference between them.”
Let the beauty of what you love be what you do.
***
Jalāl ad-Dīn Muḥammad Balkh, or Rumi (30 September 1207 – 17 December 1273), was a 13th-century Persian muslim poet, jurist, theologian, and Sufi mystic.
from http://paulocoelhoblog.com/2010/09/02/character-of-the-week-rumi/
- suss -
If in thirst you drink water from a cup, you see God in it. Those who are not in love with God will see only their own faces in it
All day I think about it, then at night I say it. Where did I come from, and what am I supposed to be doing? I have no idea. My soul is from elsewhere, I’m sure of that, and I intend to end up there.
Your task is not to seek for love, but merely to seek and find all the barriers within yourself that you have built against it.
Silence is an ocean. Speech is a river. Silence is the language of God, all else is poor translation.
Out beyond ideas of wrongdoing and rightdoing, there is a field. I will meet you there.
The breeze at dawn has secrets to tell you; Don’t go back to sleep. You must ask for what you really want; Don’t go back to sleep. People are going back and forth across the doorsill where the two worlds touch. The door is round and open. Don’t go back to sleep.
“When I am with you, we stay up all night.
When you’re not here, I can’t go to sleep.
Praise God for those two insomnias!
And the difference between them.”
Let the beauty of what you love be what you do.
***
Jalāl ad-Dīn Muḥammad Balkh, or Rumi (30 September 1207 – 17 December 1273), was a 13th-century Persian muslim poet, jurist, theologian, and Sufi mystic.
from http://paulocoelhoblog.com/2010/09/02/character-of-the-week-rumi/