16 July 2006

say hi to God

- Tuhan…
+ Apa, Sayang?
- Aku kangen.
+ Aku juga. Kemana saja kamu?
- Aku terdampar di sini. Sudah lama ingin menelepon-Mu.
+ Tinggal angkat telepon saja. Sebegitu mudah.
- Masalahnya pulsaku habis.
+ Kamu habiskan untuk apa saja?
- Tidak jelas. Sms sana sms sini, telepon sana telepon sini, hanya mencari pereda kegelisahan, kurasa.
+ Lalu ini pulsa siapa yang sedang kamu pakai?
- Punyaku. Tinggal sedikit lagi.
+ Jadi kamu menghubungi Aku ketika pulsamu tinggal sisa-sisa, begitu?
- Sudah kubilang, aku sedang gelisah.
+ Kotak obat dzikirmu memangnya sudah kosong?
- Mmm... Maafkan aku…

Klik!
Tut… Tut… Tut…

- Tuhan? Tuhan? Jangan pergi! Jangan putuskan aku!
+ Aku selalu di sini. Kamulah yang selalu pulang pergi.
- Mengertilah, pulsaku sangat tipis.
+ Salahmu sendiri pakai prabayar. Bukankah sudah kusediakan kartu pascabayar dengan limit tak terbatas?
- Aku khawatir tidak bisa mengontrol diri.
+ Bukan. Kamu tidak percaya pada kekuatanmu sendiri. Hidup yang Kuberikan juga sebuah fasilitas pascabayar. Kenapa ragu?
- Aku sedang berpikir untuk ganti provider saja. Bagaimana?
+ Aku tidak menjamin kalau nanti suara-Ku putus-putus, kresek-kresek, tiap 5 menit mati, bahkan bisa jadi suara yang kamu dengar nanti bukan suara-Ku. Kamu memilihku karena XL itu berarti Xtra Large, bukan? Ya karena kamu tahu sendiri Aku memang Maha Besar. Mentari itu Aku yang buat. IM-3 juga cuma sebuah sekuel dari Impossible Mission yang sutradaranya Kupilih sendiri –buat yang ketiga ini dia pilih Tom Cruise lagi ya? Uh, sebetulnya Aku sudah bosan dengan dia. Kamu sudah nonton? Sepertinya kamu lebih tertarik dengan Da Vinci Code. Aku punya tiket gratis buatmu, mau?
- Sekarang ini aku lebih ingin menelepon-Mu, tapi biayanya sungguh mahal. Provider lain banyak yang kasih promo gratisan.
+ Untuk urusan dengan-Ku kamu berani bertaruh dengan yang murah-murah itu? Aku eksklusif. Biayanya memang mahal, tapi Aku jamin, kamu pasti mendapat yang terbaik. Aku ini Pebisnis Maha Adil. You’ll get what you pay. Believe Me. Lagipula dari situ Aku bisa menilai, siapa yang betul-betul berusaha untuk tetap setia pada-Ku dan siapa yang tidak. Dan satu lagi, selalu ingatlah bahwa Aku Maha Pemurah.
- Ya, aku bersaksi untuk itu.
+ Kuterima kesaksianmu.

- Tuhan.
+ Apalagi, Sayang?
- Aku sedang berpikir lain. Akan kubuang saja HP-nya. Aku ingin langsung main ke rumah-Mu.
+ Rumah-Ku bukan tempat main-main, lagipula undangan khusus buatmu belum dicetak. Tunggulah. Sabar sebentar. Sementara itu cepat ganti kartumu dengan pascabayar ya?
- Ya. Tapi aku tak ingin tuhan yang lain. Aku cuma mau Kamu.
+ Tidak ada tuhan yang lain. Cuma Aku.

- Tuhan…
+ Hm?
- Dari tadi aku cuma mengoceh. Sebetulnya aku letih…
+ Aku tahu, dan itu wajar. Sengaja Kuciptakan keletihan, berdampingan dengan kewarasan, sebagai teman setia bagi seorang pencari sepertimu.
- Hhh… Bukan letih yang itu. Aku letih. Sungguh letih… Aku hanya ingin dipeluk, lalu diam.
+ Kemarilah. Tak perlu undangan khusus untuk itu.

- Tuhan…
+ Ya, Sayang.
- Aku sayang Kamu.
+ Aku lebih-lebih lagi, Sayang.

***

Minggu, 14 Mei 2006 / 14.20
Inspired by changeyourself stickers
from www.perdisi.com



04 July 2006

no other reason

and there was a line...





I NEED YOU

that's all







happy birthday!